Postingan

Menampilkan postingan dari September 23, 2012

PEREMPUAN SEDERHANA YANG MENGINSPPIRASIKU

Gambar
Saya menyelesaikan program S1 dan profesi ners di  tahun 2010. Tepat saat saya menunggu jadwal wisuda, saya mengikuti seleksi asisten dosen di Universitas temoat saya kuliah. Alhamdulillah saya lolos. dan mulai saat itu, saya telibat aktif dalam berbagai kegiatan di kampus. Saya pribadi menyukai sistem kerja di kampus saya, khususnya di Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Universitas Diponegoro. Sebagai pengajar muda, saya banyak sekali dilibatkan dalam berbagai aktifitas di kampus.Di tempat ini, tidak ada sistem senioritas. Setiap orang memiliki hak yang sama untuk berkembang. Begitu yang disampaikan oleh Ketua Progra Studi Ilmu Keperawatan, Ibu Meidiana Dwidiyanti SK.P., MSc. Kami, para bibit-bibit baru, selalu mendapat kesempatan untuk mengikuti berbagai kegiatan. Saya suka sekali dengan lingkungan baru ini. Selain banyak dilibatkan di sistem pengajaran maupun penelitian, kami juga diikutkan dalam berbagai kegiatan sosial. sebagai contoh sederhana. Saya di rekruit o

THE THREE MUSKETEER-KU

Gambar
"A teacher who is attempting to teach without inspiring the pupil with a desire to learn is hammering on cold iron." Horace Mann Dear all, Ini bukan cerita tentang The Three Musketeers yang biasa kita dengar atau kita saksikan lewat film layar lebar yang sempat meledak. Bukan tentang D'artagnan dan Arthos, Porthos dan Aramis.  Gambar dari SINI: Ini tentang Empat sosok orang penting yang ada di jalan saya sekarang ini. Three Musketeer kali ini adalah tentang Tiga orang yang banyak berperan penting dalam hidup saya. 1. Seorang Guru yang berani memberikan nila 10 (Sempurna di dalam rapor saya)  Namanya Bapak Edy Sutrisna. Beliau adalah  GUru SMP saya. Seorang lelaki sederhana yang memompa semangat saya. Saat itu, saya masih imut sekali. lulus SD, melanjutkan ke sebuah SMP Negri terdekat di desa saya. Dari situlah perjalanan sesungguhnya di mulai. erbeda dengan saat SD, masa-masa SMP memeberi lebih banyak tantangan buat saya. Bagaimana tidak,

AKU TAK MAU MENJADI GURU!

Gambar
Dear All, Tadinya saya masih belum mantab dengan posisi sebagai pengajar di Kampus. Entahlah, ada banyak sekali alasan. Apalagi saya masih menjadi tenaga kontrak. Tapi akhir-akhir ini, saya mengalami "Mimikri". Dalam semester yang benar-benar sibuk dan menguras tenaga luar biasa ini, saya benar benar menemukan bahwa sejatinya :JIWA SAYA ADA di sini, di dunia pendidikan. Biarpun full waktu saya di kampus, berjubel kegiatan, tapi rasanya...senaaaanggg sekali. tidak terasa capek yang berarti. saya sendiri heran. kok bisa? malah berat badan saya semakin hari semakin meningkat nich.. hehe :P ___ Setiap hari, berjubel kesibukan seolah tidak terasa. saya menyadari hal penting lain yang lebih mendominasi saya. Yaitu menebar kebaikan dan Pahala. Di dunia pendidikan, meskipun Gaji tidak sebanyak yang akan anda dapatkan jika anda bekerja di tempat lain, tapi saya benar-benar menyadari betapa luar biasanya pekerjaan " PAHLAWAN TANPA TANDA JASA ini". Saya sekarang bis

MY HEROES

Gambar
Dear All, ada peran orang yang luar biasa dalam setiap jengkal keberhasilan kita. sekecil apapun. Bapak Ibu Guru juga salah satu sumber utama. Karena mereka adalah para pahlawan tanpa tanda jasa.  Sebuah profesi yang mencetak jutaan generasi penerus bangsa. Sebuah profesi yang merasa tanpa pamrih jika yang mereka yang di ajar justru kelak jauh lebih pandai darinya. Sebuah profesi yang masih kurang mendapat perhatian dan disepelekan oleh beberapa pihak. Sebuah profesi yang mendapatkan gaji tak seberapa tapi dengan pengabdian luar biasa. Sebuah profesi yang benar-benar telah menginspirasiku. Dan tahukah teman,  Sebuah profesi yang tidak pernah menyurutkan langkahku untuk mengikuti jejak langkahnya. Dan aku... Ingin menapaki setiap jejak langkah yang telah ditorehkan oleh MY-HEROES, guru-guruku dalam kesehariannya. yang senantiasa mengilhami setiap langkahku untuk senantiasa berbuat hal-hal yang bisa memotivasi orang lain. sekecil apapun itu. Dan itulah sebabnya a

KARENANYA AKU BELAJAR TENTANG CINTA

Gambar
By:  Sri Hindriyastuti Tahun 2005, saya lulus SMA. Waktu itu ada banyak sekali hal yang mulai saya fikirkan. Tentang kehidupan saya selanjutnya, tentang hari-hari baru yang akan banyak saya lalui di usia remaja, tentang pengalaman-pengalaman baru saya dan tentu saja tentang pendidikan saya selanjutnya. Saya diterima lewat jalur prestasi akademik atau lebih dikenal dengan sebutan PMDK di sebuah Universitas Negeri yang membanggakan di Semarang, Universitas Diponegoro. Saya diterima di fakultas kedokteran, Jurusan Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK). Terus terang saat itu, saya sama sekali tidak menyukai jurusan ilmu keperawatan. Saya ingin sekali masuk di Kedokteran Umum, namun karena keterbatasan pendanaan dari orang tua saya, maka keduanya menyarankan saya untuk memilih program S1 Keperawatan, ”toh sama-sama di bidang kesehatan” kata Ayah saya waktu itu. Bagaimanapun juga, seperti apapun rasa kecewa dan sedih yang saya rasakan, saya tetap meyakinkan diri saya bahwa ora